Pelatihan Daring “Zoom Cloud Meeting”

Sabtu, 25 April 2020
Zoom Cloud Meeting
10:00 AM

Hello world! 😃

Pelatihan Daring yang saya ikuti ini bertema “Bagaimana Memimpin Kelas Virtual secara Efektif”. Pelatihan ini diselengarakan oleh CSIE (Center for Studies on Inclusive Education) Tumbuh. Pemateri pelatihan adalah Ibu Silke Irmscher. Siapakah beliau? Cek disini https://www.culturenergy.com/. Suatu kebahagiaan bisa bergabung di pelatihan ini karena dipertemukan dengan audiens lain yaitu 20 edukator Tumbuh High School setelah sekian lama tidak berjumpa karena kebijakan Work From Home dan tentunya dibersamai oleh pemateri yang ahli dalam mengorganisasi meeting menggunakan zoom. Yak, selama SFH-WFH ini, kita juga jadi akrab sama zoom. Zoom merupakan suatu layanan konferensi video, aplikasi ini memungkinkan kita untuk bertemu dengan orang lain secara virtual, bisa dalam panggilan video, suara, atau keduanya, jadi zoom ini bisa kita manfaatkan untuk pembelajaran online dalam bentuk virtual class. 😊


Agenda pelatihan ini meliputi check in, brainstorm, small activity, learn a model, small group practice, dan commitment.

A. Check in
Pada setiap pertemuan perlu adanya penyampaian aturan dasar dalam virtual class. Biar apa? Biar virtual class yang dilaksanakan kondusif dan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Kebayang dong ada banyak siswa dalam pembelajaran online di zoom, kalo ngga diatur ya bakal sahut-sahutan ngomongnya, rame banget, nggak kondusif, dan berpengaruh terhadap capaian pembelajarannya. Maka dari itu, perlu adanya rules, seperti berikut ini:

Speaker view vs gallery view
Terapkan aturan tampilan pada layar kita semua, mau speaker view atau gallery view.
Speaker view memungkinkan kita dapat melihat speaker (siapa yang sedang berbicara) dalam tampilan layar yang lebih besar.

Speaker view

Gallery view menampilkan semua partisipan video conference ini dalam bentuk kotak-kotak kecil.

Gallery view

Video, audio, headset, raise your hand
Video, aturannya apakah semua partisipan harus mengaktifkan videonya atau tidak.
Audio, aturannya apakah semua partisipan harus mute atau unmute audionya, disini host meeting (atau kita sebagai pengajar) dapat mengaturnya.
Headset, untuk kualitas suara yang lebih bagus dapat menggunakan headset.
Raise your hand, buat kesepakatan apabila ada pertanyaan, apa yang harus dilakukan partisipan, apakah mengangkat tangan atau apa.

Talk-pause-talk
Talk-pause-talk ini kalau diartikan bicara-jeda-bicara, teknik bicara ini digunakan agar apa yang kita sampaikan dapat dimengerti oleh partisipan, ucapkan setiap kata dengan jelas, jangan terlalu terburu-buru, beri kesempatan partisipan untuk menangkap dan memahami maksud dari apa yang kita sampaikan. So, pastikan semua partisipan bisa mendengar setiap kata yang disampaikan.

No multitasking
Kalau SFH atau WFH ada kemungkinan kita tidak hanya fokus ke video conference yang sedang diikuti, mungkin sambil makan, sambil mainan hp, atau mengerjakan hal yang lain. Nah, disini terapkan aturan no multitasting – tidak diizinkan melakukan kegiatan yang lain dalam waktu yang bersamaan dengan pelakasanaan video conference ini, jadi fokuslah pada video conference ini dan ikutilah sampai selesai.

Chat box
Terdapat fitur chat, kita dapat memanfaatkannya untuk komunikasi.

Chat box

Selanjutnya, Bu Silke memberikan pertanyaan melalui polls (ini berbayar):
“Bagaimana Anda menilaikan pengalaman Anda memimpin kelas virtual sejauh ini?”

Polls

Partisipan dapat memilih jawaban yang sesuai kemudian klik submit. Hasil dari jawaban semua partisipan seperti gambar di bawah ini.

Poll results

B. Brainstorm
Saat brainstorm ini, Bu Silke memberikan pertanyaan melalui chat dan share screen:
“Apa yang membuat kelas di sekolah menjadi sukses/pengalaman bagus?”
Semua partisipan diminta menjawabnya pada share screen.

Share screen

Kita bisa memanfaatkan share screen ini selama pembelajaran. Screen ini juga bisa disave dan dishare filenya di group chat.

Suatu quotes biar sukses melakukan virtual class nih “Anything you do face to face can be done virtually with a little imagination".

Bu Silke memberikan pertanyaan lagi di group chat:
“Di ruang breakout, diskusikan bagaimana menciptakan energi dari kelas nyata di dalam kelas virtual. Catat ide Anda dan membagikan nanti di ruang besar”.
Disini Bu Silke sebelumnya sudah membuat 4 breakout rooms, kalo di kelas nyata seperti grup-grup kecil. Saya masuk di breakout room 1. Tiap room diberikan waktu selaam 10 menit untuk diskusi, jika waktu sudah selesai, kita akan kembali ke ruang besar/main session. Apabila perlu bantuan host, klik saja Ask for Help.

Breakout room

Hasil diskusi dari breakout room 1 adalah engagement yang dapat dilakukan melalui games, icebreaking, rules, welcoming, dan diskusi, singkatnya gitu.
Setelah semua kembali di ruang besar, perwakilan tiap grup menyampaikan hasil diskusinya dan grup lain boleh menanggapi. 

C. Learn a Model
Hal penting yang perlu diperhatikan selama pembelajaran di virtual class, Bu Silke menegaskan ada 4 hal yang disingkat menjadi TOPA.
T – Teknik: bisa menggunakan, mengenalkan semua fitur ke siswa, dan sinyal stabil.
O – Orang: welcome ke semua partisipan, sapa dulu diawal meeting, buat partisipan engage di setiap aktivitas
P – Pusat: kontrol audiens, ajak untuk berkontribusi, dan fokus
A – Agenda: sampaikan urutan


D. Small Group Practice
Disini semua partisipan dibagi lagi dalam breakout room. Saya dapat di breakut room 1, satu room ada 5 partisipan. Kita ngapain aja di breakout room ini? Kita praktik ngajar, salah satu jadi guru, dan lainnya jadi siswa, dalam waktu yang sudah ditentukan. Gambar di bawah ini menujukkan suasana praktik ngajar di breakout room 1. Guru memberikan pertanyaan “Apa yang akan kalian lakukan bila pandemi corona ini berakhir?”. Semua siswa menuliskan jawabannya di screen ini. 

Breakout Room 1

Waktu habis, kita semua kembali ke ruang besar dan sharing lagi.

E. Commitment
Commitment disini, semua guru diminta menyampaikan komitmennya setelah mengikuti pelatihan ini. Ini contohnya.

Contoh commitment



Selesai.

That’s cool session.

Terima kasih CSIE Tumbuh, Bu Silke, dan Bapak/Ibu edukator THS.

Comments

Popular posts from this blog

My Pals

Ngerjain Soal dari Buku Mantappu Jiwa

Ikut Talkshow (Online) Memperingati Hardiknas